Beberapa hari yang lalu saya kangen banget sama film AADC. Cari-cari di idws ternyata ada langsung sedoot aja.
Daaaan inilah film yang berhasil membuat air mata saya selalu turun walaupun berkali-kali nonton. Postingan ini bukan mau nge-review filmnya tapi mau menyoroti bagian yang paling saya suka yaaituu salah satu puisi yang isinya begini
Kulari ke hutan kemudian menyanyiku
kulari ke pantai kemudian teriakku
sepi, sepi dan sendiri
aku benci
Aku ngin bingar
aku mau di pasar
bosan aku dengan penat
dan enyah saja kau pekat
seperti berjelaga
jika ku sendiri
Pecahkan saja gelasnya
biar ramai
biar mengaduh sampai gaduh
Ah…ada malaikat menyulam
jaring laba-laba belang
di tembok keraton putih
kenapa tak goyangkan saja loncengnya
biar terdera
Atau aku harus lari ke hutan
belok ke pantai ………
Oleh: Rako Prijanto
Inti puisi ini nyeritain tentang bosan akan kesendirian dengan pemilihan kata-kata yang unik. Dan potongan kalimat keren di puisi ini menurut saya adalah “ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang di tembok keraton putih.” gimana yaa?? keren aja pemilihan kata-katanya. memadukan tiga kata yang sama sekali tidak ada hubungannya malaikat laba-laba keraton tapi setelah dipadukan menghasilkan kalimat yang keren. Two thumbs up lah buat sang penulis maas Rako Prijanto.
Mungkin banyak juga yang suka sama puisi ini. atau karena ini lah mereka tidak bosan menonton AADC berulang-ulang. Sampe sekarang pun saya masih belom tau judul dari puisi ini tu apa. udah googling tetep aja nggak nemu. Maap kalo masih salah-salah ngereview masalahnya saya juga bukan ahli dibidang sastra bahkan sering nggak ngerti juga makna puisi yang pake arti kiasan terlalu susah ^_^
-6.982340
107.621136